UAS APLIKASI KOMPUTER


Dalam pendidikan moral secara konvensional, untuk membentuk moral yang baik dari seseorang, diperlukan latihan dan praktek yang terus menerus dari individu, hal ini menunjukkan pentingnya pemantapan nilai-nilai moral dalam kehidupan keluarga dan masyarakat secara kontunyu, terus menerus dan berkesinambungan.

Moralitas dalam diri seseorang dapat berkembang dari tingkat yang rendah ke tingkatan yang lebih tinggi seiring dengan kedewasaannya, dalam tingkatan moralitas ini kita sering menjumpai perilaku seseorang dengan penalaran yang menunjukkan perspektif social seperti: karena dia menyakiti saya, maka dia ganti saya sakiti; karewna dia mencuri milik saya, maka saya juga berhak menciri milik dia; karena orang-orang eksekutif ada yang korupsi mengapa saya sebagai wakil rakyat tidak boleh korupsi? Karena suami selingkuh, makan istripun juga bias selingkuh, dan lain sebagainya. Pola pikir moral seperti ini tentu bisa dilakukan secara kolektif yang kemudian mencerminkan suatu moralitas bangsa.

Kuatnya arus globalisasi yang melanda  seluruh dunia, memberikan tantangan tersendiri terhadap pengokohan moral dalam kehidupan. Apalagi pada kondisi dimana dunia tengah menyaksikan adanya krisis kamanusiaan. Fenomena krisis dunia akibat globalisasi dosorot degan sangat tajam oleh banyak ahli. Andalah ahlinya….

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates