KOHESI DAN KOHERENSI



RESUME
KOHESI DAN KOHERENSI
Kohesi memiliki pengertian yaitu hubungan antarkalimat dalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu (Gutwinsky, 1976 : 26 dalam Tarigan, 2009 : 93) Sedangkan untuk pengertian koherensi itu sendiri adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga kita mudah memahami pesan yang dikandungnya (Wohl, 1978 : 25 dalam Tarigan, 2009 : 100). Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana seseorang secara strategis menggunakan wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa  (Teun A. Van Dijk dalam Eriyanto, 2001 : 242).
A.      Sarana-sarana Kohesi
Dalam strata gramatikal Halliday dan Hasan pada tahun 1976 mengemukakan sarana-sarana kohesif yang terperinci dalam karya mereka yang berjudul Cohesion in English.  Mereka mengelompokkan sarana-sarana kohesif itu ke dalam lima kategori, yaitu :
1.    Pronomina (kata ganti)
Salah satu sarana kohesif yaitu pronomina atau kata ganti. Kata ganti tersebut dapat berupa kata ganti diri, kata ganti penunjuk, dan lain-lain.
*   Kata ganti diri dapat berupa :
ð  Saya, aku, kita, kami ;
ð  Engkau, kamu, kau, kalian, anda ;
ð  Dia, mereka.
*   Kata ganti penunjuk dapat berupa ini, itu, sini, situ, sana, di sini, di sana, ke sini, ke situ, ke sana.
*   Kata ganti empunya dapat berupa –ku, -mu, -nya, kami, kamu, kalian, mereka.
*   Kata ganti penanya berupa apa, siapa, mana.
*   Kata ganti penghubung berupa yang.
*   Kata ganti tak tentu berupa siapa-siapa, masing-masing, sesuatu, seseorang, para.
2.    Substitusi (penggantian)
Substitusi merupakan hubungan gramatikal, lebih bersifat hubungan kata dan makna. Substitusi dapat bersifat nominal, verbal, kalausa, atau campuran, misalnya satu, sama, seperti itu, sedemikian rupa, demikian, begitu, melakukan hal yang sama.
3.    Elipsis
Elipsis adalah peniadaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa (Kridalaksana, 1984 : 45 dalam Tarigan, 2009 : 97). Elipsis dapat pula dikatakan penggantian atau sesuatu yang ada tetapi tidak diucapkan atau tidak dituliskan.
Contoh :
Indah dan Gery senang sekali mendaki gunung sebagai sport utama mereka. Justru Fries dan Ninon  sebaliknya, mereka senang memancing. .....
4.    Konjungsi
Konjungsi adalah penggabungan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, paragraf dengan paragraf (Kridalaksana, 1984 : 105 dalam Tarigan, 2009 : 97). Konjungsi dapat berupa :
a)      Konjungsi adversatif               : tetapi, namun
b)      Konjungsi klausal                    : sebab, karena
c)      Konjungsi koordinatif             : dan, atau, tetapi
d)     Konjungsi korelatif                 : entah, baik, maupun
e)      Konjungsi subordinatif           : meskipun, kalau, bahwa
f)       Konjungsi temporal                 : sebelum, sesudah
5.    Leksikal
Kohesi leksikal diperoleh dengan cara memilih kosakata yang serasi. Ada beberapa cara untuk mencapai aspek leksikal kohesi ini, antara lain :
a)      Pengulangan (repetisi) kata yang sama           : pemuda – pemuda
b)      Sinonim                                                          : pahlawan – pejuang
c)      Antonim                                                         : putra – putri
d)     Hiponim                                                          : angkutan darat (kereta api, dll)
e)      Kolokasi                                                         : buku, koran, majalah
f)       Ekuivalensi                                                     : belajar, mengajar, pelajar, dll

Sumber: makalah PBSI 2012 B

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates